Langsung ke konten utama

Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Produk SmartPhone Blackberry dan SmartPhone Samsung Android dan Bagaimana Konsumen Mendapatkan Segmentasi Kepuasan Maksimal pada Produk Tersebut

A. Latar Belakang

Di era modern sekarang handphone bukanlah barang yang langka, hampir semua jenis merek handphone, tipe bahkan bentuk dapat ditemui. Tentu saja semakin berkembangnya zaman semakin canggih pula teknologi yang digunakan pada perangkat device tersebut, sebut saja “smartphone” perangkat ini sangatlah digandrungi oleh masyarakat sekarang yang tentunya mereka tertarik dengan teknologi yang digunakan pada perangkat smartphone tersebut.

Merek perangkat smartphone yang sedang menjadi bahan perbincangan sekarang dapat kita sebut saja seperti Blackberry dan Samsung. Merek ini menggunakan dua sistem operasi yang berbeda tentunya juga memberikan teknologi yang berbeda pula.Blackberry yang terkenal dengan sistem operasi Blackberry yang menyediakan layanan chatting ataupun layanan internet social yang lainnya contohnya saja Blackberry Messenger layanan ini mengizinkan pengguna antar BB user berinteraksi secara bebas dan sepuasnya dengan menggunakan layanan Blackberry Internet Service (BIS). Sedangkan Samsung terkenal lewat sistem operasi Android. Sistem operasi yang menyediakan banyak layanan hiburan dan jejaring social media lainnya lewat app store yang hanya dapat di akses pada perangkat smartphone tersebut.

Dua merek smartphone ini masih menjadi pilihan masyarakat dalam memenuhi kepuasan terhadap penggunaan teknologi dan komunikasi.

B. Perilaku Konsumen Terhadap Produk Smartphone Blackberry dan SmartPhone Samsung Android Bagaimana Konsumen Mendapatkan Segmentasi Kepuasan Maksimal pada Produk Tersebut 

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.

Sebelum membeli produk konsumen pastinya melewati suatu proses pengambilan keputusan pembelian. Konsumen pastinya memilih produk yang memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi. Produk smartphone Blackberry merupakan produk yang menyediakan layanan internet yang cocok untuk bisnis, produk ini cocok untuk para konsumen yang membutuhkan komunikasi jaringan yang luas untuk memudahkan bisnisnya sedangkan produk smartphone Samsung android lebih cocok untuk konsumen yang membutuhkan hiburan dan layanan internet lainnya.

Kepuasan konsumen adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan, dan kebutuhan konsumen dipenuhi suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen. Konsumen tentu saja ingin mendapatkan kepuasan maksimal terhadap produk yang telah dibeli. Konsumen akan merasa puas jika produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan tentunya dengan layanan yang disediakan oleh merek tersebut. Konsumen haruslah tahu produk mana yang benar-benar bisa memenuhi kebutuhan tentunya juga melihat dari segi kualitas dan harga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alasan Perlunya Kode Etik

Alasan Perlunya Kode Etik Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini kemudian di wakilkan dalam sebuah bentuk aturan (kode) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa di fungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional umum (common sense) di nilai menyimpang dari kode etik.  Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial itu sendiri. Maka selanjutnya ada beberapa alasan mengapa kode etik perlu untuk dibuat.Beberapa alasan tersebut adalah menurut Adams., dkk (Ludigdo, 2007) : Kode etik merupakan suatu cara untuk memperbaiki iklim organisasional sehingga individu-individu dapat berperilaku secara etis. Kontrol etis diperlukan karena sistem legal dan pasar tidak cukup mampu men

Etika Dalam Bermasyarakat Dan Penerapan Hukum Perdata dan Pidana Dalam Contoh Kasus Etika

A. Perihal Etika Etika berasal dari bahasa Yunani “Ethos” dalam bentuk tunggal yang berarti kebiasaan. Etika merupakan dunianya filsafat, nilai, dan moral yang mana etika bersifat abstrak dan berkenaan dengan persoalan baik dan buruk.  Dapat disimpulkan bahwa etika adalah: Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan terutama tentang hak dan kewajiban moral. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak. Nilai mengenai benar atau salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Secara terminologis, De Vos mendefinisikan etika sebagai ilmu pengetahuan tentang kesusilaan (moral). Sedangkan William Lilliemendefinisikannya sebagai the normative science of the conduct of humanbeing living in societies is a science which judge this conduct to beright or wrong, to be good or bad. Sedangkan ethic, dalam bahasa Inggris berarti system of moral principles. Istilah moral itu sendiri berasal dari bahasa latin mos (jamak: mores), yang berarti juga kebiasaan dan adat (Vos

Pandangan Mengenai Konflik

II. Pandangan Mengenai Konflik Konflik bisa timbul karena faktor – faktor sebagai berikut   : 1.       Persepsi : konflik ada karena persepsi berbeda dari pihak – pihak yang bersangkutan. 2.       Pertentangan   : konflik timbul karena adanya pertentangan kepentingan. 3.       Kelangkaan   : konflik terjadi karena sumber – sumber adanya tidak tak – terbatas. 4.       Blokade   : konflik didorong oleh perilaku suatu pihak yang memblokir pencapaian tujuan dari pihak lain. 5.       Perbedaan cara   : konflik juga bisa terjadi karena perbedaan cara untuk mencapai tujuan yang sama. Pada hakekatnya terdapat dua pandangan utama mengenai konflik, yaitu   : 1.       Pandangan tradisional   : setiap konflik akan mengganggu kerjasama untuk mencapai tujuan organisasi. Karena itu konfllik selalu mengandung pengertian negative, jelek dan destruktif . Tanggung jawab manajemen adalah mencegah timbulnya konflik. 2.       Pandangan interaksional   : konflik memberikan dorongan terjadi