Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Pilihan Ganda Konflik Organisasi (Tugas Teorum)

Pilihan Ganda 1.       Latar belakang penyebab timbulnya konflik, yaitu mengidentifikasi proses terjdinya konflik yang terdiri dari     3 tahap. Merupakan pendapat dari…       a.        Hendricks W       b.       T. hani handoko       c.        Luthans F       d.       Dubrin A. J       e.        Walton       Jawab : a Hendricks W 2.    Setiap konflik akan menggangu mencapai tujuan organisasi karena konflik mengandung pengertian negative,   jelek dan destruktif. Merupakan pengertian dari pandangan mengenai konflik yaitu…       a.        Pandangan tradisional       b.       Pandangan lama       c.        Pandangan modern       d.       Pandangan interaksional       e.        Pandangan baru       Jawab : a. Pandangan tradisional 3.       Walton membagi jenis konflik sebagai berikut, kecuali...       a.        Conflict individual       b.       Conflict confined to two individuals in an organization       c.        Conflict between institut

Essay Konflik Organisasi (Tugas Teorum)

Essay 1.       Jelaskan mengenai teori pandangan konflik menurut   T. Hani Handoko ? Jawab : Teori pandangan konflik menurut T. Hani Handoko : ·          Pandangan Lama : 1.       Konflik dapat dihindarkan 2.       Konflik disebabkan oleh kesalahan – kesalahan manajemen dalam perancangan dan pengelolaan organisasi atau oleh pengacau. 3.       Konflik mengggangu organisasi dan menghalangi pelaksanaan optimal. 4.       Tugas manajemen adalah menghilangkan konflik. 5.       Pelaksanaan kegiatan organisasi yang optimal membutuhkan penghapusan konflik. ·          Pandangan Baru   : 1.       Konflik tidak dapat dihindarkan. 2.       Konflik timbul karena banyak sebab, termasuk struktur organisasi, perbedaan tujuan yang tidak dapat dihindarkan, perbedaan dalam persepsi dan nilai – nilai pribadi dan sebagainya. 3.       Konflik dapat membantu atau menghambat pelaksanaan kegiatan organisasi dalam berbagai derajat. 4.       Tugas manajemen adalah mengelola tingka

Pengertian Konflik

I. Pengertian Konflik            Ada pendapat yang mengatakan bahwa setiap orang itu memiliki perbedaan atau secara istilah disebut “ Different thinking, different opinion, different analysis, and too different action ”. Dan perbedaan itu terjadi karena dilatarbelakangi oleh berbagai sebab, seperti berbagai sebab, seperti latar belakang, experience, reference, keluarga, pendidikan, organisasi, dan lain – lain sebagainya. Dimana perbedaan ini secara langsung dan tidak langsung telah melahirkan konflik. Konflik adalah perilaku anggota organisasi yang dilakukan berbeda dengan anggota lainnya.                    Adapun pengertian konflik lainnya adalah sebuah persepsi yang berbeda dalam melihat suatu situasi dan kondisi yang selanjutnya teraplikasi dalam bentuk aksi – aksi sehingga telah menimbulkan pertentangan dengan pihak – pihak tertentu. Untuk lebih jelas tentang pengertian konflik dapat kita lihat definisi dari konflik yang dikemukakan oleh para ahli dibawah ini, yaitu : 

Pandangan Mengenai Konflik

II. Pandangan Mengenai Konflik Konflik bisa timbul karena faktor – faktor sebagai berikut   : 1.       Persepsi : konflik ada karena persepsi berbeda dari pihak – pihak yang bersangkutan. 2.       Pertentangan   : konflik timbul karena adanya pertentangan kepentingan. 3.       Kelangkaan   : konflik terjadi karena sumber – sumber adanya tidak tak – terbatas. 4.       Blokade   : konflik didorong oleh perilaku suatu pihak yang memblokir pencapaian tujuan dari pihak lain. 5.       Perbedaan cara   : konflik juga bisa terjadi karena perbedaan cara untuk mencapai tujuan yang sama. Pada hakekatnya terdapat dua pandangan utama mengenai konflik, yaitu   : 1.       Pandangan tradisional   : setiap konflik akan mengganggu kerjasama untuk mencapai tujuan organisasi. Karena itu konfllik selalu mengandung pengertian negative, jelek dan destruktif . Tanggung jawab manajemen adalah mencegah timbulnya konflik. 2.       Pandangan interaksional   : konflik memberikan dorongan terjadi

Sebab – Sebab Timbulnya Konflik

III. Sebab – Sebab Timbulnya Konflik Setiap terjadi konflik pasti memiliki latar belakang penyebabnya. Secara umum ada beberapa sebab timbulnya konflik, yaitu : a.        Hendricks, W. (1992) mengidentifikasikasi proses terjadinya konflik terdiri dari tiga tahap. Pertama : peristiwa sehari – sehari, kedua : adanya tantangan, sedangkan yang ketiga : timbulnya pertentangan. b.       Perebutan tenaga ahli yang professional. Suatu organisasi ingin memiliki tenaga kerja yang handal dan berkualitas, ini salah satunya dapat dilakukan dengan cara mengambil atau menarik SDM yang berasal dari organisasi atau perusahaan lain. Ini sebagaimana ditegaskan oleh Wahyudi, yaitu “Pada saat permulaan muncul suatu krisis ditandai dengan adanya pertentangan untuk memperebutkan sumber daya organisasi yang terbatas, maupun disebabkan lingkungan kerja yang tidak kondusif. c.        Keinginan pihak top management yang terlalu ambisius dan juga mengandung maksud tertentu. Dimana ini telah terbaca oleh p

Bab 11 Manusia dan Harapan

A. Pengertian harapan        Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa, karena usaha dan doa adalah saran terkabulnya harapan.          Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan. B. Apa sebab manusia mempunyai harapan          Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk social. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusia pun yang luput dari pergaulan hidup. Ada du

Bab 10 Manusia dan Kegelisahan

A. Pengertian kegelisahan           Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.          Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi. Seseorang dapat dikatakan mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai. Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu : - Kecemasan obyektif Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungk

Bab 9 Manusia dan Tanggung Jawab

A. Tanggung Jawab          Tanggung jawab menurut kamus Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, mananggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak disengaja.          Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau keinsyafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggung jawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Manusia tidak boleh berbuat semaunya terhadap manusia lain dan terhadap lingkungannya. Manusia menciptakan keseimbangan, keserasian, keselarasan antara sesame manusia dan lingkungan. Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagi

Bab 8 Manusia dan Pandangan Hidup

A. Pengertian pandangan hidup          Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu ia menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup. Pandangan hiidup artinya pendapat atau pertimbangan apa yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya, akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam : - Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya. - Pandangan hidup yang berupa ideology yang dsesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut. - Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relative kebenarannya. Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang

Bab 7 Manusia dan Keadilan

A. Pengertian Keadilan          Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara ke dua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem yang menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan. Maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama, maka masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran terhadap proporsi tersebut berarti ketidak adilan.          Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Pendapat Socrates yang memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan pada pemerintahan.

Bab 6 Manusia dan Penderitaan

A. Penderitaan           Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat – tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa penderitaan oleh seseorag belum tentu merupakan penderitaan bbagi orang lain.           Dapat pula suatu penderitaan merupkan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal mencapai kenikmatan dan kebahagian. Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagian kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalin